Tembus Final Piala AFF 2020, Shin Tae-Yong Merasa Ke Surga & Neraka!
By ommed
nusakin.com - Indonesia berhasil melaju ke partai final Piala AFF 2020 setelah mengentaskan Singapura 4-2 (5-3) di leg kedua babak semi-final, Sabtu (25/12), dalam laga yang digambarkan Shin Tae-yong sebagai perjalanan "ke neraka dan ke surga".
Tim Garuda unggul terlebih dahulu pada menit ke-12 lewat sumbangan Ezra Walian, dan unggul jumlah pemain setelah Safuwan Baharudin dan Irfan Fandi diusir keluar lapangan pada menit ke-45 dan 67.
Bukannya menambah keunggulan, Indonesia malah langsung kebobolan setelah kartu merah pertama Singapura, dan berbalik ketinggalan saat Shahdan Sulaiman mencetak gol perekik di menit ke-74.
Tertinggal saat melawan sembilan pemain, pasukan Shin Tae-yong terus menggempur dan akhirnya menyamakan kedudukan gol Pratama Arhan tiga menit sebelum bubaran.
Sayangnya tak lama kemudian, sang penyama kedudukan membuat kesalahan di kotak penalti sendiri, dan The Lions berpeluang mendapatkan tiket final dari titik putih.
Namun kiper Nadeo Argawinata berkata lain dan menepis eksekusi penalti Faris Ramli di menit ke-90+1 untuk memaksa laga menuju babak tambahan.
Indonesia akhirnya keluar sebagai pemenang setelah mencetak dua gol ekstra di babak tambahan lewat gol bunuh diri Shawal Anuar dan sumbangan Egy Maulana Vikri, sementara Singapura kembali menerima kartu merah setelah kiper Hasan Sunny melanggar Irfan Jaya.
Dalam konferensi pers pasca-laga, Shin Tae-yong menyebut laga Indonesia versus Singapura seperti perjalanan melintasi neraka dan surga.
"Jujur, kedua tim bekerja sangat keras," ucapnya.
"Sebelum pertandingan, saya bilang kepada para pemain bahwa set-piece Singapura sangat kuat dan kami bisa mendapatkan hasil baik selama berhati-hati."
"Tetapi karena tidak fokus saat set-piece, kami kemasukan [dua gol], dn rasanya seperti perjalanan bolak-balik antara ke neraka dan ke surga," sambung pelatih asal Korea Selatan itu.
Sepanjang gelaran Piala AFF 2020, Indonesia sudah kebobolan tujuh gol, dan empat di antaranya terjadi dari situasi bola mati.
Shin Tae-yong menyoroti kelemahan ini, dan mengakui bahwa anak asuhnya masih terhitung belia sehingga belum piawai mengendalikan jalannya laga.
"Kami harus memperbaiki aspek bola mati agar tak terulang di laga selanjutnya."
"Pemain kami masih muda-muda dan masih kesulitan mengontrol permainan. Tetapi kami harus terus menunjukkan bahwa tim ini berkembang," pungkasnya. (gi/om)